Skip to main content

Langkah Penyemaian Benih Sengon

Table Of Content [Close]
    Penyemaian benih sengon - Terlepas dari kegiatan pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana pendukung maka langkah-langkah penyemaian benih dapat dibagi menjadi tahap-tahap kegiatan sebagai berikut :

    1. Penaburan

    2. kegiatan penaburan dilakukan dengan maksud untuk memperoleh prosentase kecambah yang maksimal dan menghasilkan kecambah yang sehat. 
       Kualitas kecambah ini akan mendukung terhadap pertumbuhan bibit tanaman, kecambah yang baik akan menghasilkan bibit yang baik pula dan hal ini akan dapat membentuk tegakan yan berkualitas. Bahan dan alat yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penaburan adalah sebagai berikut : 
      • Benih
      • Bedeng tabur/bedeng kecambah
      • Media Tabur, campuran pasir dengan tanah 1:1
      • Peralatan penyiraman 
      • Tersedianya air yang cukup dan sebagainya
       
      Teknik pelasksanaan, bedeng tabur dibuat dari bahan kayu/bambu dengan atap rumbia dengan ukuran bak tabur 5x1 m ukuran tinggi naungan depan 75 cm belakang 50 cm. Kemudian bedeng tabu diisi dengan media tabur setebal 10 cm, usahakanagar media tabur ini bebas dari kotoran/sampah untuk menghindari timbulnya penyakit pada kecambah. Masih ingat bagaimana dengan teknik pembibitan benih sengon?
      gambar biji bibit benih sengon 2016


        Penaburan benih pada media tabur dilakukan setelah benih mendapat perlakuan guna mempercepat proses berkecambah dan memperoleh prosen kecambah yang maksimal. Penaburan dilakukan pada waktu pagi hari atau sore hari untuk mendhindari terjadinya penguapan yang berlebihan. 
         
      1. Sekilas tentang pohon sengon : klasifikasi dan morfologi 
      2. Harga jual pohon kayu sengon cukup menggiurkan
      3. Teknik pembibitan benih sengon
        Penaburan ini ditempatkan pada larikan yang sudah dibuat sebelumnya, ukuran larikan tabur ini berjarak 5 cm antar larikan dengan kedalaman kira-kira 2,0 cm. Usahakan benih tidak saling tumpang tindih agar pertumbuhan kecambah tidak bertumpuk. Setelah kecambah berumur 7-10 hari maka kecambah siap untuk dilakukan penyapihan
      1. Penyapihan Bibit

      2. Langkah-langkah kegiatan penyapihan bibit antara lain adalah :
        • Siapkan kantong plastik ukuran 10x20 cm, dan dilubangi kecil-kecilan sekitar 2-4 lubang pada bagian sisi-sisinya
        • Masukan media tanam yang berupa campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang (1:1:1). Jika tanah cukup gembur, jumlah pasir dikurangi
        • Setelah media tanam tercampur merata, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik setinggi 3/4 bagian, barulah kecambah sengon ditanam, setiap kantong diberi satu batang kecambah
        • Kantong Plastik yang telah berisi anakan, diletakkan di bawah para-para yang dieberi atap jerami atau daun kelapa, agar tidak langsung tersengat terik matahari
        • Pada masa pertumbuhan anakan semai sampai pada saat kondisi bibit layak untuk ditanam di lapangan perlu dilakukan pemeliharaan secara intensif
      3. Pemeliharaan

      4. Pemeliharaan yang dilakukan terhadap bibit dipersemaian adalah sebagai berikut :
        1. Penyiraman
        2. Penyiraman yang optimum akan memberikan pertumbuhan yang optimum pada semai/bibit. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari maupun siang hari dengan menggunakan nozle. Selanjutnya pada kondisi tertentu, penyiraman dapat dilakukan lebih banyak dari keadaan normal, yaitu pada saat bibit baru dipindah dari naungan ke areal terbuka dan hari yang panas
        3. Pemupukan
        4. dilakukan dengan menggunakan larutan "gir". Adapun pembuatan larutan "gir" sebagai berikut : Disiapkan drum bekas dan separuh volumenya diisi pupuk kandang. Tambahkan air sampai volumenya 3/4 bagian, kemudian tambahkan 15 kg TSP, lalu diaduk rata. Biarkan selama seminggu dan setelah itu digunakan untuk pemupukan. Dosis pemupukan sebanyak 2 sendok makan per 2 minggu, pada umur 6 bulan, ketika tingginya 70-125 cm, bibit siap dipindahkan ke kebun
        5. Penyulaman
        6. dilakukan apabila bibit ada yang mati dan perlu dilakukan dengan segera agar bibit sulaman tidak tertinggal jauh dengan bibit lainnya
        7. Penyiangan
        8. terhadap gulma, dilakukan dengan mencabut satu per satu dan bila perlu dibantu dengan alat pencungkil, namun dilakukan hati-hati agar jangan sampai akar bibit terganggu
        9. Pengendalian Hama dan Penyakit
        10. beberapa hama yang biasa menyerang bibit adalah semut, tikus rayap, dan cacing, sedangkan yang tergolong penyakit ialah kerusakan bibit yang disebabkan oleh cendawan

        Seleksi Bibit

        Kegiatan seleksi bibit merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum bibit dimutasikan ke lapangan, maksudnya yaitu mengelompokan bibit yang baik dari bibit yang kurang baik pertumbuhannya.

        Bibit yang baik merupakan prioritas pertama yang bisa dimutasikan kelapangan untuk ditanam sedangkan bibit yang kurang baik pertumbuhannya dilakukan pemeliharaan yang lebih intensif guna memacu pertumbuhan bibit sehingga diharapkan pada saat waktu tanam tiba kondisi bibit mempunya kualitas yang merata